Jumat, 15 September 2023

 Merdeka Mengajar, Merdeka Belajar

 

Oleh : Nurul Ariyanti, S. Pd

SD Negeri Bintoro 13 Kecamatan Demak Kabupaten Demak Provinsi Jawa tengah

 

Sejak pertama kali diluncurkan Program Merdeka Belajar sukses mengakselerasi kualitas pendidikan di tanah air. Melalui program tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berhasil memperkuat beragam aspek pendidikan. Mulai dari kurikulum, penguatan peserta didik dan tenaga pengajar (SDM), hingga bantuan-bantuan pendidikan.

Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya peserta didik bisa memilih pelajaran yang diminati. Hal ini dilakukan supaya para peserta didik bisa mengoptimalkan bakatnya dan bisa memberikan sumbangan yang paling baik dalam berkarya bagi bangsa.

Menteri Dikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan bahwa Merdeka Belajar merupakan konsep pengembangan pendidikan di mana seluruh pemangku kepentingan diharapkan menjadi agen perubahan (agent of change). Para pemangku kepentingan tersebut meliputi keluarga, guru, institusi pendidikan, dunia industri, dan masyarakat.

Merdeka Mengajar bukan berarti guru diberi kebebasan dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi upaya pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mampu berpihak pada peserta didik.

Konsep Merdeka mengajar dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Ini merupakan gagasan Ki Hajar Dewantara. Yaitu, gagasan yang membebaskan guru dan peserta didik menentukan sistem pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai pendorong bagi perkembangan peserta didik, yaitu pendidikan mengajarkan untuk mencapai perubahan dan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar. (Wikipedia, 2021).

Merdeka Mengajar dalam arti bahwa sekolah, guru dan peserta didik mempunyai kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam proses belajar mengajar. Artinya guru tidak bersifat monoton dan memiliki kebebasan melakukan berbagai variasi dalam pembelajaran.

Selain itu penggunaan media pembelajaran yang sesuai dan menarik juga menjadi hal yang perlu menjadi perhatian bagi guru. Penggunaan teknologi digital juga menjadi hal yang esensial dalam pelaksanaan merdeka belajar.

Tuntutan zaman saat ini menjadi pemicu pentingnya peserta didik mahir dalam menggunakan tekonologi digital. Era digital yang dikenal dengan revolusi 4.0 saat ini, dimana teknologi telah merambah berbagai sendi kehidupan manusia. Untuk itu peserta didik harus diantarkan agar selaras dengan perkembangan zaman. Mereka tidak boleh tertinggal dari perkembangan dan kemajuan zaman yang terjadi dengan pesat.

Guru harus mampu membangun suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan dalam pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang menggunakan berbagai strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dan kondusif.

Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat suasana rileks, bebas, dari tekanan, aman, menarik, dan bangkitnya minat belajar murid. Serta adanya keterlibatan penuh, perhatian, serta semangat dan kosentrasi tinggi saat belajar. (Darmansyah, 2010).

Dalam merdeka mengajar, pelaksanaan pembelajaran tidak selalu harus berada di ruangan kelas. Sesekali guru dapat mengajak peserta didik untuk belajar di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan terasa berbeda dan menyenangkan.

Guru dan peserta didik dapat berdiskusi dengan nuansa outing class. Sehingga peran peserta didik lebih ditonjolkan dalam pembelajaran. Mereka dapat lebih santai dalam mengemukankan pendapat dan keaktifan saat pembelajaran berlangsung.

Peserta didik tidak hanya sekadar mendengarkan penjelasan guru. Sehingga akan terlatihlah keterampilan mereka dalam mengemukan pendapat, membentuk karakter bertanggungjawab, berani, mandiri, serta kemampuan mengasah kompetensi dan sebagainya.

Selama lebih kurang 9 tahun ini saya tenggelam di zona nyaman dalam melaksanakan tugas saya sebagai guru. Saya merasa telah memenuhi kewajiban setelah mengajar di kelas, memberikan materi, melaksanakan evaluasi, penilaian (asesmen) dan sesekali melaksanakan refleksi yang kesemuanya merupakan tuntutan kurikulum yang harus dipenuhi. Saya lupa bahwa guru sebenarnya tidak hanya mengajar saja, tetapi yang lebih utama adalah mendidik.

Tahun ajaran baru 2023/2024, saya baru mendapatkan bimbingan teknis mengenai kurikulum merdeka di kecamatan saya. Saya guru kelas 5 dan baru mengajar dengan menggunakan kurikulum merdeka. Selama beberapa bulan saya mengajar peserta didik menggunakan kurikulum merdeka, ada banyak perubahan yang terjadi baik dalam diri saya maupun peserta didik. Sebagai pendidik, tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan kelemahan diri. Ketika guru telah terlepas dari tali kekang yang selama ini menjeratnya, maka pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, kondusif, dan bahagia. Guru adalah ujung tombak kesuksesan pembelajaran, ketika guru merdeka mengajar, maka murid akan merdeka belajar. Di tangan mereka pulalah kebijakan Merdeka Belajar akan ditentukan. Semoga dengan keberpihakannya kepada guru, Merdeka Belajar dapat mengubah arah pendidikan Indonesia yang lebih baik. Mari menjadi bagian dari perubahan dan mewujudkan merdeka belajar.